Wednesday, March 26, 2014

Momen Favorit Piala Dunia Anda: Kebangkitan Zinedine Zidane

Posted by Unknown on 7:43 AM


Sebelum digagalkan pragmatisme Italia di final, Piala Dunia 2006 menjadi milik Zinedine Zidane.

Pemain ini menjadi penentu kemenangan Prancis di Piala Dunia 1998. Setelah tampil lambat panas, dia membuktikan diri pantas mengemban harapan publik negaranya untuk melaju hingga final di Berlin. Sampai akhirnya Prancis menyerah lewat babak adu penalti.

PANDANGAN DARI PRANCIS
Oleh Johann Crochet | Goal Prancis
Sebelum menghadapi Spanyol, suporter Prancis harus menyaksikan penampilan tak meyakinkan tim kesayangan mereka di awal Piala Dunia 2006. Hanya bermain imbang melawan Swiss dan Korea Selatan, Les Bleusharus mengalahkan Togo minimal dua gol untuk lolos, tanpa diperkuat Zidane yang terkena akumulasi kartu. Mereka sukses.
Penampilan itu mengundang keraguan. Melawan Spanyol, publik memperkirakan Prancis kembali mengecewakan seperti saat tampil di Piala Dunia 2002 dan Euro 2004.
Zidane tampil luar biasa. Dengan level pertandingan seperti itu, dia nyaris memberikan assist yang membuahkan gol Florent Malouda. Setelahnya, Patrick Vieira dimudahkannya untuk membawa Les Bleus unggul.
Di akhir laga, Zidane berlari melewati Carles Puyol sekaligus menciptakan gol istimewa yang membawa Prancis ke delapan besar. Inilah awal kelahiran kembali Zidane yang akhirnya sukses membawa tim hingga final.
Simak momen Zidane di One Stadium
Prancis kesulitan lolos dari babak kualifikasi dan tampak begitu membutuhkan inspirasi serta pengaruh dari Zidane. Pemain bernomor punggung 10 itu dibujuk kembali dari keputusan pensiunnya sebelum terjun di Jerman. Pengaruh itu terbukti jelas di babak 16 besar saat Prancis melewati hadangan Spanyol di Hanover, 27 Juni.

Prancis tertinggal lebih dahulu melalui eksekusi penaltiDavid Villa, tapi Franck Ribery menunjukkan ketenangan luar biasa saat menyarangkan gol penyama kedudukanLes Bleus. Memasuki sepuluh menit terakhir pertandingan, Zizou menunjukkan mentalitas juara. Umpan tendangan bebasnya membuat Patrick Vieira melesakkan gol kedua. Zidane sendiri yang menutup pesta kemenangan Prancis lewat penyelesaian klinis.

Kerja keras Zidane untuk Prancis pada turnamen itu direfleksikan gol tersebut. Melewati Carles Puyol, Zidane menempatkan bola di tiang dekat rekan setimnya di Real Madrid, Iker Casillas. Sebelumnya, dia mencuri bola dari penguasaan Cesc Fabregas untuk menciptakan kesempatan itu.

Aksi yang sangat sederhana sekaligus mengamankan jalan Prancis. Aksi itu pula yang menegaskan status bintang Zidane di skuat Prancis, serta menempatkan pemain kelahiran Marseille itu sebagai salah satu legenda sepakbola. Padahal, Zidane baru saja merayakan ulang tahun yang ke-34 tiga hari sebelumnya dan mengumumkan bakal gantung sepatu usai turnamen.

"Untuk Zidane, dia terus terlibat sepanjang pertandingan. Pada menit ke-89, dia membuktikannya, dia masih punya akselarasi," ujar Domenech usai pertandingan.

Sempat muncul keraguan terhadap Zizou. Prancis tidak terlalu bagus mengawali turnamen dan dia seperti sulit menginspirasikan rekan-rekan setimnya. Konflik internal dan saling menuding terjadi selama masa hunian Prancis di fase grup.

Terdorong penampilan gemilang melawan Spanyol, Prancis bertambah kuat dengan Zidane sebagai pengusung utamanya. Dia melayangkan umpan kepada Thierry Henry untuk menumbangkan Brasil di perempat-final. Di babak empat besar, penalti Zidane cukup untuk menyingkirkan Portugal.

Pentas perpisahan Zidane muncul menghadapi Italia. Meski dia membuka skor pada pertandingan, laga itu dikenang berkat aksinya menyundul Marco Materazzi di babak kedua perpanjangan waktu. Gambar Zidane meninggalkan lapangan dengan melintasi trofi Piala Dunia menjadi salah satu memori paling ikonik sepanjang sejarah. Inilah cara sang legenda meninggalkan dunia lapangan hijau.

Zidane dinobatkan sebagai pemain terbaik turnamen, setelah secara kontroversial mengalahkan Fabio Cannavaro untuk penghargaan tersebut. Sungguh ironis kalau kegemilangannya sepanjang turnamen justru dikenang fans dengan perilaku lepas kontrolnya di final.

Barangkali lebih baik mengenangnya sebagai orang terakhir yang mampu menaklukkan Spanyol di sebuah turnamen besar delapan tahun lalu.

Kunjungi One Stadium - tujuan sepakbola untuk partner resmi Piala Dunia FIFA, Sony - yang merangkum arsip cuplikan dari pertandingan final Piala Dunia era modern.

0 comments:

Post a Comment

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Search Site